Sanggupkah Pak Hasan Karman bangkit sendiri ?
Tiba2 munculnya baliho penyanyi lagu “Dang Ni Lao Le” versi Singkawang, di kota Singkawang dan sekitarnya. Membuat banyak orang bertanya siapakah Bapak Hasan Karman itu? Bagi masyarakat Singkawang yang berusia 25 keatas kenal siapa itu Bapak Hasan Karman . Tetapi bagi generasi muda ( kita sebut generasi Youtube) banyak tidak kenal dengan beliau.
Katakan seperti anaknya Bong Chun Loi melihat baliho tersebut kemudian bertanya kepada ayahnya :” Pak, siapa itu Hasan Karman ? . Apakah dia orang Singkawang ?”. Pak Bong mendengar pertanyaan dari anaknya kemudian memberi jawaban dengan penuh keyakinan :”Calon wako Singkawang 2024. Dia orang Singkawang”. Anak Pak Bong merasa kurang puas atas jawaban dari ayahnya yang kurang detail. Kemudian dia bertanya lagi kepada ayahnya:” Seandainya dia orang Singkawang,mengapa dia harus dijemput pulang. Apakah dia tidak pernah pulang ke Singkawang ?” Bapak Bong Chun Loi merasa kesal, terganggu dengan pertanyaan anaknya , Pak Bong menjawab dengan nada agak tinggi :”Kau masih kecil tidak tahu apa apa”. Anaknya merasa jawaban dari ayahnya bernada memaksa kemudian dia membalas jawaban ayahnya:” Jangan marah, pak. Ini pertanyaan saya ada relevansi dengan kata dibahiho ‘jemput’. Kalau orang mau dijemput ke Singkawang, ada 2 kemungkinan. Pertama :orang itu bukan orang Singkawang, kedua: orang itu pikun “. Pak Bong mendengar jawaban dari anaknya kemudian didalam hatinya mengakui argumentasi anaknya itu“ada benarnya’. Tetapi dia malu mengakui logika anaknya . Hanya memberi jawaban : “ ya , sudah. Anak” untuk mengakhiri percakapan dengan anaknya.
Pada tanggal 23 Desember 2022, sekelompok orang ( sekitar 60 orang) mengadakan pertemuan di restoran Aliong Singkawang. Pertemuan ini langsung dipimpin oleh Pak Alex ( alias Mu Kon Luk). Adapun agenda yang dibicarakan dalam pertemuan itu : mempersiapkan penyambutan Pak HK dari bandara Supadio Pontianak menuju ke Singkawang pada tanggal 03 Desember 2023 nanti. Masalah teknik , hukum dan keamanan ( lalu lintas) yang akan dihadapi pada para penjemput tidak dibicarakan dalam agenda pertemuan ini. Para hadirin lebih tertarik; memfokuskan makan dan minum dalam pertemuan tersebut.
Kembali Pak Hasan Karman ke jenjang politik Singkawang merupakan sebuah tantangan tidak kecil bagi dirinya sendiri. Terutama harus membuktikan kemampuan dirinya sendiri , menghilangkan komunitas Tionghoa Singkawang yang selama ini masih percaya: yakni pada tahun 2008 yang lalu beliau terpilih menjadi wako Singkawang karena peranan PERMASIS ( dibawah ketua Permasis Bpk Lio Kurniawan, alias Pak Aliok) dan elite Tionghoa Singkawang di Jakarta. Tanpa peranan dari mereka dalam hal pendanaan, strategi politik. Tidak mungkin beliau terpilih .
Menurut catatan Harapan Singkawang ada 2 orang berperanan penting dalam hal ini yakni Bapak Lio Kurniawan dan Fuidy Luckman ( alias Bpk Bun Sin Khiong).
Harapan Singkawang menghubungi Pak Liok , beliau sedang menikmati liburan akhir tahun dengan keluarganya di negara Asean. Tentang respon beliau kembali Pak HK ke jenjang politik Singkawang, pencalonan wako Singkawang untuk tahun 2024 nanti. Jawaban dari beliau dengan nada sedikit menyindir :’ silakan coba “.
Harapan masyarakat Singkawang kembali Pak Hasan Karman ke Singkawang akan membawa ide ide baru dan workable untuk pembangunan kota Singkawang. Sudah pasti, tidak perlu diragukan lagi bahwa para bekas pendukung dan simpatisan Pak Hasan Karman masih ada terutama di daerah Singkawang Selatan. Mereka nanti kembalinya penerus legend “Lo Thai Pak”. Mereka ini lebih suka mendengar dongeng dongeng tempoe doeloe daripada mendengar cerita program bangun bandara, revitalisasi pasar Beringin yang dibawakan oleh mantan wako Singkawang, ibu Tjhai Chui Mie. Masih belum ada reaksi dari kubu ibu Tjhai Chui Mie tentang kembalinya penyanyi lagu ‘Dang Ni Lao Le’ke Singkawang untuk mancari karier disana akan menjadi ancaman dan tantangan bagi karier Ibu Tjhai Chui Mie kedepan.
Perbedaan kedua kubu sangat jelas: kubu Pak HK diikuti pengikut fanatic (memberi suara) sedangkan kubu Ibu Tjhai Chui Mie dikelilingi orang yang mencari ‘kang thew-(mencari kesempatan untuk mendapat keuntungan materil)’.
Saudara Budi, mengaku sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Soelthan M Tsjafioeddin ketika ketemu dengan reporter Harapan Singkawang didepan salah satu baliho Pak Hasan Karman. Harapan Singkawang menguji kemampuan pemahaman Bahasa Indonesia sdr Budi ini. Apa pesan yang disampaikan baliho itu dan coba mengartikan? Tanya Harapan Singkawang.
Respon dari anak generasi Youtube ini: “ Bukan demi masa depan kota Singkawang, tetapi demi masa depan dirinya sendiri. Kemudian dia melanjutkan sesuai dengan disiplin ilmu Pak HK miliki seharusnya dia mencari pekerjaan di negara negara perbatasan Ukraina , bukan di Singkawang. ‘Penepatan para pengungsi’ sesuai disiplin ilmu yang beliau miliki dibutuhkan disana “, kata sdr Budi .
Pemahaman bahasa yang dikuasai Sdr Budi ini cukup baik: kita jangan menafsirkan maknanya sama seperti apa yang tertulis di baliho itu.
Sanggupkah Pak Hasan Karman bangkit sendiri tanpa mendapat dukungan dari para elite komunitas Tionghoa Singkawang? Kita tunggu saja .