Permasis Mencari Pemimpin Yang Bisa Memimpin
Dalam perjalanan kehidupan seorang pemimpin tidak luput menghadapi sebuah ujian untuk membuktikan kredibilitas, profesionalisme yang dimilikinya sebagai pemimpin. Kadang-kadang ujian semacam itu datang dari internal maupun eksternal organisasi. Sekedar contoh ujian internal yakni ada team menilai kinerja dan mengevaluasi hasil yang dicapai pemimpin selama masa bakti( dalam periode tertentu). Hasil evaluasi itu akan menjadi sebuah rekomendasi kepada Anggota Kehormatan apakah pemimpin(sekarang) tersebut layak dicalonkan kembali untuk mengikuti pemilihan pemimpin term berikut.
Menurut buku Memoar ”Perjalanan Hidupku” Pak Aliok, di bab “ Kehidupanku Di Permasis “. Disitu Pak Aliok menceritakan pengalaman Beliau ketika mau mencalonkan diri untuk posisi ketua Permasis untuk masa bakti 2010-2013 (term berikut) menghadapi tantangan dari team 7, alias kelompok 7. Kelompok 7 ini tidak searah pemikiran dan kebijaksanaan Pak Aliok cara menjalankan organisasi Permasis. Di dalam organisasi Permasis ada budaya setiap pemimpin ingin mencalonkan diri kembali sebagai pemimpin ( Ketua) untuk term berikut harus melewati prosedur evaluasi kinerja. Hasil evaluasi itu akan menentukan apakah dia layak dicalonkan kembali atau tidak.
Kita tidak tahu pasti apakah ketua Permasis sekarang, Bapak Lay Khian Sen (Lay Iriawanto) sudah melewati prosedur evaluasi dan review kinerja masa baktinya atau tidak. Yang jelas Beliau sangat siap mencalonkan diri kembali untuk posisi Ketua. Sebagai pedagang baju kaos di Pasar Jatinegara, dikalangan masyarakat Singbebas perantauan banyak tidak mengenal Beliau.
Dalam catatan Arsip Permasis, pemilihan ketua Permasis sering dilakukan pada bulan Mei. Jika pemilihan ketua dilakukan dalam waktu dekat ini, akan menimbulkan kecurigaan dan dugaan komunitas kita bahwa Permasis tidak luput dari kepentingan politik praktis.
Kelak, siapa saja terpilih menjadi Ketua Permasis, dia akan menghadapi tantangan bukan masalah kecil. Terutama masalah finansial, pendanaan terhadap operasi organisasi. Karena semakin susah mendapat donatur yang mau duitnya dihamburkan untuk tujuan yang tidak jelas sasaran . Itu masalah finansial, ada lagi masalah moral yang dihadapi Permasis. Yakni bagaimana cara menyakinkan kepercayaan masyarakat luas terutama masyarakat Singbebas bahwa Permasis akan membawa perubahan kehidupan mereka kearah yang lebih baik.
Jika tanpa perubahan , pelan pelan nama Permasis akan dilupakan masyarakat Singbebas.
Kita tunggu saja hasil pemilihan .